Tuesday, September 11, 2007

Buah Naga, si Kaktus Manis Penurun Kolesterol


MENJELANG perayaan Imlek, buah naga (Hylocereus polyrhizus) banyak dicari masyarakat Tionghoa. Buah berbentuk kerucut berwarna merah ini merupakan salah satu pelengkap sesaji untuk para dewa dan dewi. Meski berasal dari Meksiko, Amerika Selatan, masyarakat Tionghoa yang tinggal di Kota Semarang tak perlu khawatir kesulitan mendapatkan buah satu ini.

Buah berasa manis campur asam segar tersebut dapat dijumpai dengan mudah di toko swalayan atau toko-toko buah. Sebagian buah naga yang dipasarkan di Kota Semarang diimpor dari Thailand. Namun jangan kira, kota pantai seperti Semarang tidak mampu menghasilkan buah eksotik itu.

Ribuan tanaman naga -atau dalam bahasa Mandarin disebut Lung Kuo- dapat dijumpai dengan mudah di perkebunan kompleks Grand Marina. Perkebunan seluas dua hektare itu dikembangkan sejak 1,5 tahun lalu. Delapan pekerja tampak sedang memanen buah naga, Senin (24/1) siang. Seorang pekerja memetik dengan hati-hati agar sayap-sayap buah yang menjurai mirip sisik panjang tidak rusak.

"Khusus untuk sesaji, buah naga harus bagus. Jangan sampai sisik-sisiknya putus atau rusak," ungkap Tugino, mandor perkebunan naga di Marina.

Buah naga yang masih berwarna hijau dibungkus plastik. Tugino menuturkan, tanaman naga dapat berbuah dalam waktu delapan bulan setelah ditanam. Selanjutnya, tanaman itu akan terus berbuah hingga berumur 20 tahun.

Bentuk tanaman naga atau dragon fruit mirip tanaman kaktus. Batangnya berwarna hijau persegi dan bagian tepi batangnya berduri.

"Konon tanaman ini disebut naga karena batangnya menjulur-julur mirip naga. Karena itu, kami memasang penyangga (anjang-anjang) untuk menopang batangnya," ujarnya.

Bagi Tugino yang sudah bekerja hampir tiga tahun di perkebunan itu, merawat buah naga tak sesulit yang dibayangkan orang. Setiap hari, bersama delapan rekannya, Tugino menyiram dan memberi pupuk organik. Takaran air tak perlu terlalu banyak atau terlalu sedikit. Jika terlalu banyak air, tanaman naga lekas busuk. Sementara itu jika kekurangan air, tanaman tersebut bisa mati.

"Yang penting pucuk-pucuk batang harus sering dipangkas agar buah tidak kekurangan nutrisi," lanjutnya.

Jika Anda gemar berselancar di pustaka internet, sejumlah referensi tentang buah naga dapat ditemukan dengan mudah. Saat ini, ada empat jenis buah naga yang dikenal mengandung khasiat bagi manusia. Buah naga yang dikembangkan di perkebunan Grand Marina merupakan jenis buah naga berdaging merah. Tiga jenis lain yang dikenal, yakni buah naga berdaging putih (Hylocereus undatus), buah naga berdaging supermerah (Hyloceratus costaricensis), dan buah naga berkulit kuning dengan daging buah putih (Selenicerius megalanthus).

Ketiga jenis buah naga itu berkhasiat menurunkan kolesterol, mencegah sembelit, menyehatkan mata, mencegah anemia, menanggulangi peradangan saraf, dan mencegah infeksi mulut. Buah ini juga dikenal bermanfaat bagi penderita diabetes lantaran dapat menurunkan gula darah.

"Sebagian besar buah ini tersusun atas air, serat, dan vitamin C. Kandungan lemak nabatinya rendah, sebaliknya mengandung kalsium dan fosfor tinggi," paparnya sembari memberi leaflet.

Tidak mengherankan jika buah naga laku keras di pasaran. Setiap bulan, Tugino mengaku mampu memasok lebih dari satu ton buah naga ke Bandung, Surabaya, dan Denpasar. Meski harga buah naga Rp 30.000/kg, permintaan pasar tinggi. Sayang, hasil panen buah naga belum mampu menjawab kebutuhan itu. (Ninik Damiyati-64j)


Berita Utama | Ekonomi |

Tertawalah 400 Kali Sehari

Kanal: Kesehatan
Tertawalah 400 Kali Sehari

Anda, hendaknya, tak kehilangan humor. Tetaplah tertawa. Berbagai penelitian menyebutkan, tertawa baik untuk tubuh. Sebagian menunjukkan ia menyembuhkan. Lainnya memperlihatkan ia memelihara kesehatan.

Jika saat ini punya si kecil yang sedang sakit, cobalah resep ini: ajak ia tertawa. Jika punya pemutar VCD, putarkan video Donald Bebek atau video lucu yang paling ia suka -- tertawakanlah anjuran ini, karena tertawa memang sehat, tapi seriuslah memenuhinya.

Margaret Stuber, psikiatris UCLA Jonsson Cancer Center, menganjurkan resep ini dengan sangat serius. Basisnya penelitian yang baru saja berjalan, tapi hasilnya sudah menjanjikan.

Stuber, untuk diketahui, sejak beberapa bulan ke belakang sedang melakukan penelitian tentang humor dan daya penyembuhnya pada anak-anak yang akan memakan waktu 5 tahun. Yang diujinya penyakit sangat serius: kanker dan AIDS.

Menurut Stuber, hasil penelitian sementaranya menunjukkan tertawa meningkatkan kondisi fisik anak-anak yang menjadi subyek pengujiannya. Mereka lebih tahan stres dan, tak hanya itu, daya tahannya terhadap rasa sakit juga menguat hingga hampir 1,5 kali.

''Saya berharap akhirnya tertawa memang disetujui sebagai sebuah penyembuh. Dia tak hanya menolong mereka yang sakit sementara atau yang menderita stres, tapi benar-benar menolong membuat perbedaan untuk orang-orang yang bergelut dengan kesakitan jangka panjang,'' Stuber mengatakan.

Mungkin, tertawa justru lebih tepat diresepkan pada Anda. Sekali lagi, bukti jika tertawa itu sehat sesungguhnya sudah banyak ditemukan. Sejak dulu.

Salah satu yang legendaris adalah pengalaman Norman Cousins, mantan editor majalah Saturday Review. Dia menderita ankylosing spondylitis, sejenis penyakit yang terasa sakit terus-menerus -- siang dan malam. Tahun 1979 dia menulis di Anatomy of an Illness, tertawa sebelum tidur membantu ia sembuh. Penyebabnya: hanya setelah tertawa lepas ia bisa lelap.

Sementara itu, seperti diungkapkan dalam American Medical Association, pada Februari lalu para peneliti Jepang menemukan keampuhan tertawa dalam melawan alergi debu tungau. Penelitian lainnya atas sekelompok anak sekolah juga menemukan, mereka yang memiliki rasa humor tinggi lebih sedikit mendapat serangan demam dan penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dibanding yang memiliki hanya sedikit rasa humor.

Tak heran, banyak peneliti meminta para dokter -- meski setengah bercanda -- untuk meresepkan tertawa kepada pasien. Para peneliti University of Maryland, AS, misalnya.

Para peneliti itu mengungkapkan, dokter seharusnya meresepkan sebuah dosis tertawa harian seperti mereka menganjurkan latihan dan diet rendah lemak kepada pasien. Tak menyebutkan berapa dosis yang mereka anjurkan, tapi sekedar perbandingan, seorang anak kecil tertawa 400 kali sehari dan Anda -- jika Anda dewasa -- hanya 15 kali atau kurang.

Mereka mengatakan, tertawa -- dan selera humor yang baik -- menjadi tameng ampuh untuk menahan serbuan serangan jantung. Sebaliknya, mereka yang tak tersenyum dalam situasi-situasi tegang atau tak nyaman, memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami penyakit jantung.

Para peneliti memperoleh fakta tersebut setelah mewawancarai 300 orang subyek: 150 orang korban serangan jantung koroner, 150 lainnya sehat walafiat pada usia yang setara. Kepada setiap subyek ditanyakan bagaimana mereka bereaksi terhadap sejumlah situasi sehari-hari yang tak nyaman, seperti jika seorang pelayan menumpahkan minuman di pakaian.

Tim peneliti menemukan, korban jantung koroner biasanya akan marah atau paling tidak bersikap tak ramah -- bukannya tertawa atau memakai humor untuk keluar dari rasa malu pada situasi itu. Korban jantung koroner juga biasanya kecil kemungkinan untuk tertawa bahkan dalam situasi-situasi positif.

Para dokter percaya perbedaan itu penting, meski tak dapat menjelaskan mengapa tertawa dapat memberi perlindungan pada jantung dari penyakit.

Toh, sebelumnya sudah diketahui, stres berhubungan dengan endotelium. Stres membuat lapisan penghalang yang melindungi pembuluh-pembuluh darah itu terganggu dan cedera. Pada akhirnya, terjadi peradangan yang mengarah pada penimbunan lemak dan kolesterol dalam pembuluh-pembuluh jantung --- dan, ceklik, serangan jantung koroner pun terjadi.

Mereka yang tertekan, gelisah, atau stres juga lebih mungkin merokok, tak aktif secara fisik dan bergantung pada makanan yang kaya lemak. Juga alkohol. Perilaku itu, sudah lama diketahui meningkatkan risiko penyakit jantung.

Selain bersifat protektif, tertawa juga memberi efek seperti sebuah olahraga. Cukup dengan satu menit tertawa terbahak-bahak, demikian BBC Online mengutip Profesor Gunther Sickl, ahli gelotologi Berlin University, sama menyegarkannya dengan olahraga 45 menit.

Sickl mengungkapkan, ketika tertawa yang lepas, tak kurang dari 80 otot wajah bekerja sama. Pada saat yang sama, bahu, rongga dada, dan sekat rongga dada (diagfragma) juga berguncang. Setelah itu, detak jantung terpacu, tekanan darah meningkat, dan jumlah oksigen di darah bertambah karena nafas menjadi lebih cepat.

Setelah selesai tertawa, tekanan darah kembali turun, hormon-hormon stres berkurang, sementara endorfin otak yang menenangkan sudah dilepaskan ke otak. Akhirnya, seperti diungkapkan Stuber, kekuatan sistem imunitas meningkat.

Jadi, sekali lagi, biar saja Presiden atau siapapun tak bisa tertawa lagi. Yang penting jangan Anda. Saran Jaak Panksepp dan Jeffrey Burgdorf, keduanya dari Bowling Green State University di Ohio, cobalah seperti tikus yang selalu tertawa, karena tertawa toh bisa diakali.


Sumber: tempo.co.id

Mega Tantang SBY


Kader PDIP Siap Kerja Keras Menangkan Pemilu JAKARTA - Megawati Soekarnoputri memastikan diri untuk kembali bertarung dalam Pemilihan Presiden 2009. Keputusan putri Bung Karno untuk berebut kursi istana itu dia ucapkan di hadapan 16 ribu kader PDIP yang sedang mengikuti rakornas (rapat koordinasi nasional) di Gedung PRJ tadi malam.

Mega bakal menjadi lawan berat incumbent Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kepastian SBY juga akan maju diisyaratkan oleh Wakil Ketua Partai Demokrat Achmad Mubarok. ’’Publik tahu track record Bu Mega. SBY tenang saja. Incumbent nggak perlu ribut,’’ komentar Mubaraok dengan diplomatis.

Kesediaan Mega secara resmi bertarung kembali itu disambut sukacita para pendukungnya. Ribuan kader PDIP bergembira. ’’Dengan mengucap bismillahi-rahmanirrahim, saya… saya, Megawati Soekarnoputri, bersedia dicalonkan sebagai presiden dari PDIP,’’ katanya terbata-bata. Mendengar itu, spontan, belasan ribuan kader partai berlambang banteng moncong putih yang memenuhi hall A PRJ, Jakarta Utara, berteriak histeris sebagai ekspresi kegembiraan.

’’Terima kasih. Sampaikan hal ini…,’’ ujar Mega terputus, tidak kuasa melanjutkan kata-katanya. Dia menangis terharu melihat respons luar biasa yang muncul dari para kadernya. Tiba-tiba, MC acara memberikan aba-aba. ’’Kita nyanyikan lagu Maju Tak Gentar,’’ katanya.

Lagu ciptaan C. Simanjuntak itu pun lantas membahana dari segenap penjuru ruangan. Para kader Mega menyanyikannya dengan penuh penghayatan dan semangat. Suasana haru-biru melingkupi seluruh kader PDIP. Banyak di antara mereka yang juga tidak kuasa menahan air mata. Begitu untaian lirik lagu itu berakhir, Mega mencoba untuk kembali mempertegas kesediaannya itu.

Tapi, lagi-lagi dia tidak mampu menuntaskan kata-katanya. ’’Sekali lagi, sebagai ketua umum partai, saya Megawati Soekarnoputri…,’’ ujarnya terputus. Mega benar-benar tidak mampu menahan tetesan air matanya. Suasana ruangan kian riuh dengan tepuk tangan, teriakan ”Mega presiden”, dan pekik ’’Merdeka’’.

Ketika Mega sedang berusaha menenangkan dirinya itu, mendadak Taufik Kiemas bangkit dari kursinya dan berjalan pelan ke arah podium. Dengan tenang, dia menghampiri Megawati dan mengecup kening sang istri. Mendapat perlakuan itu, Mega makin terharu.

Ribuan kader PDIP pun tak kuasa menahan perasaan. Kembali mereka menyanyikan lagu Maju Tak Gentar hingga diulang dua kali. ’’Terima kasih. Saya yakin bahwa keseluruhan dari 16.400 orang ini (kader PDIP yang hadir, Red) akan memberitahukan keputusan saya sebagai Ketum atau dari pribadi diri saya untuk disampaikan kepada seluruh warga PDIP dan masyarakat Indonesia di mana pun mereka berada,’’ ujarnya.

’’Apakah kalian siap? Apakah kalian akan bekerja keras?’’ kata Mega lantang.

’’Siap, kami siap,’’ tegas ribuan kader partai yang juga tak kalah lantang.

Selanjutnya, Mega meminta agar sepulang ke daerah masing-masing, para peserta rakernas segera mengadakan rapat-rapat untuk menyosialisasikan keputusan rakernas. ’’Seluruh jajaran struktural, eksekutif, dan legislatif harus mulai bekerja. Apa (kekalahan, Red) yang menjadi bahan evaluasi jangan sampai terjadi lagi,’’ ungkapnya.

Sebab, kata Mega, seiring dengan pernyataan kesediaannya, para lawan politik dia pasti segera mengalkulasi konsekuensi keputusan tersebut. ’’Karena itu, kita bertekad merapatkan barisan. Kita pasti bisa jika kita bersama rakyat. Kita pasti menang. Merdeka. Merdeka. Merdeka,’’ ujar Mega. Penegasan Megawati tersebut sekaligus menutup Rakornas PDIP.

Sekjen PDIP Pramono Anung kemudian meminta agar segenap kader PDIP berturut-turut menyanyikan lagu Bagimu Negeri dan Sorak-Sorak Bergembira. Keseluruhan acara rakornas lantas diakhiri pembacaan doa yang dipimpin Ketua Umum PP Baitul Muslimin Indonesia Hamka Haq.

Pengamat politik Muhammad Qodari menilai, Mega menjadi calon paling potensial untuk melawan Presiden SBY. ’’Saya kira banyak calon yang akan muncul. Tapi, Mega adalah calon paling potensial untuk mengalahkan incumbent,’’ kata direktur lembaga riset Indo Barometer itu.

Ahmad Mubarok, wakil ketua Partai Demokrat, menjelaskan, dirinya tak risau atas kepastian maju Mega itu. Guru besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah tersebut kemudian menyitir sejumlah pendapat pengamat politik soal kecilnya peluang Megawati menang pada Pemilu 2009. ’’Para kritikus juga mengatakan rugi mencalonkan Mega. Nggak bisa diulang (jadi presiden lagi, Red) sama seperti Pak Amien Rais,’’ tegasnya.

Saat ini, kata Mubarok, yang perlu berhitung adalah Partai Golkar. Sebab, jika kabinet bekerja buruk, Partai Golkar akan mendapat getahnya. Jika kabinet baik, yang mendapat citra baik bukan Partai Golkar. ’’(Golkar, Red) Mau mencalonkan Pak Jusuf Kalla sekarang nggak enak karena posisinya masih jadi Wapres. Apalagi, presiden di Indonesia ini kan masih orang Jawa,’’ katanya.

Sutiyoso Hadir

Sementara itu, saat Rakornas PDIP dibuka kemarin (10/9) pagi, hampir semua kepala daerah (gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, wali kota, dan wakil wali kota) yang maju melalui parpol PDIP hadir. Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso yang sebentar lagi melepas jabatan duduk di deretan kursi terdepan bersama Gubernur Kalteng Teras Narang dan Gubernur Sumut Rudolf Pardede. Sutiyoso memang tidak memakai baju merah seperti kader lain, tapi dia menggunakan dasi merah.

Sutiyoso yang disebut-sebut mulai dijajaki PDIP untuk menjadi cawapres berpasangan dengan Megawati mengaku kehadirannya tidak berkaitan sama sekali dengan persoalan itu. ’’Saya ini kan kader. Saya jadi gubernur dicalonkan PDIP. Masak partai punya gawe begini, saya nggak datang,’’ katanya seusai pembukaan rakornas.

Mantan Pangdam Jaya itu menyebut dirinya belum merasa diproyeksikan PDIP untuk mendampingi Mega. ’’Belum dikatakan itu. Saya kira, kita jangan berandai-andai dululah,’’ ujarnya.

Menanggapi pertanyaan para wartawan yang menyebut dirinya mendapat apresiasi positif dari para kader PDIP, Sutiyoso tidak banyak berkomentar. ’’Amin aja. Saya bilang amin aja,’’ tegasnya. Apakah itu disebabkan besarnya keinginan dirinya untuk maju sebagai RI? ’’Saya belum bisa komentar itu, masih jauh,’’ jawabnya lantas tersenyum.

Ketua FPDIP DPR RI Tjahjo Kumolo mengatakan, mekanisme penentuan cawapres juga akan diambil melalui rakernas. Kebetulan, PDIP memang masih punya dua agenda rakernas.

’’Kami akan menginventarisasi nama-nama dan melihat bagaimana respons kader,’’ katanya. Selain memperhatikan kesamaan platform, jelas dia, PDIP tetap realistis. ’’Kami akan melihat cawapres yang punya nilai tambah dan potensi suara,’’ tambahnya.

Tjahjo mengusulkan agar pasangan capres dan cawapres sebaiknya dari partai yang sama atau paling tidak dengan sosok nonpartisipan. Koalisi dengan partai lain dapat dibangun pada level kabinet. Dengan demikian, keseimbangan pemerintahan bisa dijaga sejak awal. ’’Figur nonpartisipan itu bisa dari birokrasi, pengusaha, purnawirawan militer, atau calon independen lain,’’ tegasnya. (pri/cak)

Lab Nuklir Batan Meledak


Empat Peneliti Terluka JAKARTA - Sebuah ledakan terjadi di dalam laboratorium (lab) milik Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) di Jalan Raya Cisauk, Serpong, Tangerang, kemarin. Ledakan yang terjadi pukul 15.23 itu mengakibatkan empat peneliti mengalami cedera serius dan luka bakar sehingga dilarikan ke RS Fatmawati, Jakarta.

Dari pengamatan Radar Banten (Grup Radar Cirebon) di lokasi, ledakan tersebut tergolong hebat. Sebab, kerusakannya cukup parah, terutama di lantai satu, tepatnya di Laboratorium Nuklir Cristal Growsing gedung 17 Batan. Ruang lab berukuran 6 x 10 meter itu porak poranda dan tampak dipenuhi pecahan kaca, alat-alat penelitian, dan cairan kimia.

Luka yang diderita korban pun cukup parah. Tak kurang dari empat orang mengalami luka serius akibat ledakan tersebut. Luka yang mereka alami terdapat di kaki, tangan, dan tubuh. Diduga, mereka terkena semburan bahan kimia yang meledak dan juga terkena pecahan kaca sehingga mengalami luka cukup serius.

Mereka adalah peneliti utama Prof Munawir Zulkarnaen, 55, peneliti utama Dr Fuji Oentoro, 49, peneliti ahli Agus Sujatno, 35, dan pelaksana peneliti Ir Sanda Msi, 40. Sekitar pukul 20.00 tadi malam, Ir Sanda diizinkan pulang. Sejam kemudian, disusul Ir Agus Wijanto.

Kepala Batan Hudi Hastowo didampingi Kepala Pusat Bahan Teknologi Industri Nuklir Batan Ridwan dan Kapolres Tangerang AKBP Toni Hermanto dalam keterangan persnya di gedung 90 Batan, lantai 4, menyebutkan, ledakan itu terjadi saat petugas laboratorium dan para peneliti tengah melakukan uji laboratorium bahan bakar biodiesel nonradiasi.

Hudi mengatakan, pihaknya belum dapat mengetahui lebih lanjut penyebab ledakan. Sebab, salah seorang peneliti utama, Prof Munawir Zulkarnaen, turut menjadi korban peristiwa mengenaskan itu. ’’Kita masih menunggu beliau pulih, baru bisa dimintai keterangan,” ujarnya.

Dugaan sementara, lanjut Hudi, ledakan itu disebabkan pembebasan gas bertekanan tinggi pada zat kimia yang tengah diuji coba oleh keempat peneliti tersebut. Dipaparkan, ketika para pegawai bersiap-siap pulang, tiba-tiba kompleks penelitian itu dikejutkan dengan suara ledakan yang cukup keras dari Lab Kimia Gedung No 71 Batan. Salah seorang saksi mata bernama Praswat, 38, segera memberikan pertolongan kepada keempat korban. Sebelum dilarikan ke RS Fatmawati, terang Hudi, para korban sempat mendapat pertolongan tim medis Batan.

Untuk mengetahui kepastian penyebab ledakan tersebut, pihaknya menyerahkan kepada aparat kepolisian untuk melakukan penyelidikan.

Sementara itu, para wartawan kesulitan mendekati lokasi ledakan karena tidak diperbolehkan masuk ke lokasi kejadian. Akibatnya, mereka pun kesulitan mengabadikan lokasi ledakan tersebut.

Insiden di pusat penelitian nuklir itu, menurut Hudi, dipastikan tidak mengganggu reaktor nuklir yang ada di kawasan tersebut. Namun, ledakan itu mengakibatkan penolakan terhadap rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Semenanjung Muria, Jawa Tengah, akan semakin kuat.

Kepala Batan Hudi Hastowo saat dihubungi tadi malam menjelaskan bahwa ledakan terjadi di gedung 71. ’’Reaktor di Batan aman. Jaraknya dari gedung reaktor sekitar 300 meter,’’ jelasnya.

Hudi juga menegaskan, tidak ada zat radioaktif yang dipakai di laboratorium yang meledak. Karena itu, tidak perlu dikhawatirkan ada bahaya radiasi pascaledakan. ’’Di lab tersebut tidak ada zat radioaktif. Penelitian di sana juga tidak ada kaitannya dengan kerja reaktor,’’ terangnya.

Hudi mengakui ledakan di Batan akan memengaruhi anggapan masyarakat terhadap rencana pembangunan PLTN Muria. Apalagi, Batan merupakan lembaga yang ditunjuk untuk menyiapkan perangkat teknis pembangunan PLTN tersebut. ’’Tentu akan ada dampaknya. Tapi, kegiatan teknis di Batan tentu terus berjalan,’’ katanya.

Menristek Kusmayanto Kadiman saat mengunjungi lokasi ledakan di Serpong mengatakan, kejadian di gedung 71 itu dalam rangka uji coba alat baru penelitian biofuel, tak ada hubungannya dengan nuklir. ”Ledakan itu terjadi di luar batas kuning reaktor sehingga tidak perlu dikhawatirkan akan ada pengaruh radiasi nuklir dan semacamnya terhadap masyarakat,” ujarnya.

Kapolres Metro Tiga Raksa Tangerang AKBP Toni Harmanto mengatakan, penyebab ledakan yang terjadi di Puspitek Tangerang itu masih dalam penyelidikan. ’’Informasi yang diperoleh, pihak Puslabfor Mabes Polri akan datang besok (hari ini, Red) untuk menyisir sekaligus menyelidiki lokasi mengenai penyebab-penyebab terjadinya ledakan,’’ terang Harmanto tadi malam. Ketika didesak mengenai dugaan sementara terhadap kasus tersebut, Harmanto berkomentar, ’’Tunggu sampai besok sajalah, keterangannya lebih akurat,’’

Ledakan di Batan itu juga langsung direspons Ketua Umum Dewan Tanfid DPP Partai Kebangkitan Bangsa A. Muhaimin Iskandar. PKB memang selama ini getol menolak pembangunan PLTN di Muria. ’’Ledakan di Batan itu menunjukkan SDM kita belum layak menangani teknologi nuklir,’’ kata Muhaimin.

Alumnus Universitas Gadjah Mada itu menambahkan, terjadinya ledakan di Batan juga menambah derajat ketidakpercayaan masyarakat terhadap kemampuan ahli nuklir Indonesia membangun PLTN. ’’Jadi, sebaiknya pembangunan PLTN ditunda sampai pemerintah bisa meyakinkan masyarakat bahwa Indonesia benar-benar sudah siap,’’ ujarnya.

Muhaimin mengingatkan, ledakan itu harus dimaknai sebagai peringatan dini agar pembangunan PLTN tidak dilanjutkan. ’’Peringatan ini jangan diabaikan. Jangan sampai terjadi ledakan yang lebih dahsyat gara-gara ingin gagah-gagahan memiliki PLTN,’’ jelasnya. (tom/jid/jpnn)

TKI Hilang di Yordania


Keluarga Korban Lapor ke DIsosnaker INDRAMAYU - Kisah pilu tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Indramayu sepertinya tidak pernah ada habisnya. Nurlela (22), salah seorang TKI yang menjadi pembantu rumah tangga di Yordania dinyatakan hilang. Perempuan asal Kelurahan Lemah Abang, Kecamatan/Kabupaten Indramayu itu dikabarkan lenyap dari rumah majikannya. Hilangnya Nurlela diterima oleh pihak keluarga dari majikannya yang bernama Muhammad Sahu Nuhar Syawaqqofah.

Menurut Muhit, orang tua korban, dirinya menerima kabar hilangnya Nurlela dari sang majikan pada tanggal 10 Juni 2007. Mendengar Nurlela hilang, saat itu pihaknya segera melaporkan kabar tersebut kepada PT Mustafir Kelana. “Selain melapor ke PJTKI yang memberangkatkan, kami juga melapor kepada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Indramayu,” ujar Muhit kepada Radar, Senin (10/9) di kediamannya.

Dijelaskan Muhit, Nurlela berangkat ke Yordania pada April 2006 melalui sponsor atau calo bernama Raju. “Namun setiap kali diminta tanggungjawabnya, Raju selalu menjawab bahwa kapal penuh karena sedang libur panjang, sehingga Nurlela batal dipulangkan. Dan, pada tanggal 22 Juni 2007, saya kembali menanyakan kepada Raju. Kali ini jawabannya berbeda lagi dan katanya anak saya masuk rumah sakit di Qatar, ketika mau terbang.

Untuk meyakinkan kabar Nurlela di rumah sakit Qatar, Muhit meminta bantuan kepada keluarganya yang bekerja untuk mengecek seluruh rumah sakit ternyata tidak ada. “Kamijuga meminta bantuan tim bantuan hukum dari Fakultas Hukum Unwir,” jelas Muhit dengan nada pasrah dan menyerahkan sepenuhnya kepada tim bantuan hukum Syasmsul Bahri Siregar SH, TO Suardja SH, Syaefullah Yamien SH, dan Suhendar SH serta Agus Maksum Lc LMM.

Sementara tim bantuan hukum Unwir, Saefullah Yamien membenarkan pihaknya telah menerima pengaduan dari keluarga korban yang melaporkan anaknya hilang saat bekerja di Yordania. Pihaknya juga sudah membuat surat permohonan bantuan kepada Sekretariat Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI tertanggal 6 September 2007. ”Mudah-mudahan bisa segera dipulangkan ke Indonesia,” kata Saefullah Yamien SH, kemarin di ruang kerjanya. (dun)