Monday, August 27, 2007

Demo Santri Sambut Kedatangan Menteri

Tolak Rencana Jalan Tol lewati Ponpes Babakan Ciwaringin CIREBON - Kedatangan Menteri Koperasi dan UKM, Drs H Suryadharma Ali ke Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin disambut unjuk rasa dan aksi pengumpulan tandatangan yang dilakukan oleh santri, Sabtu (25/8) malam. Atas nama keluarga besar santri Ponpes Babakan Ciwaringin, mereka menolak rencana pembangunan jalan tol yang melewati kawasan ponpes sebagai penghubung ke jalan Cirebon-Bandung. Pasalnya, bila rencana tersebut tetap direalisasikan, beberapa bangunan pesantren dan rumah penduduk akan tergusur.

“Kami menolak adanya jalan tol yang melewati pondok. Pesantren ini tempat kita belajar sejak nenek moyang kita. Bagaimana pun kita harus menolaknya," teriak santri sebelum memasuki Madrasah Al Hikamus Salafiyah sambil mengajak santri lainnya untuk menandatangani pernyataan penolakan tersebut.

Ketika Suryadharma Ali hendak menuju tempat acara haflah imtihan Madrahan Al Hikamus Salafiyah, seorang perwakilan santri mencoba mendekatinya untuk meminta tandatangan. Namun menteri yang saat itu didampingi Wakil Gubernur Jawa Barat Nu'man dan Wakil Bupati Nur Asyik, tidak mau menandatanganinya. Suryadharma sempat mengatakan kehadirannya ke Ponpes Babakan itu bukan untuk tandatangan pernyataan penolakan pembangunan jalan tol.

Sementara itu, di hadapan sesepuh Ponpes Babakan Ciwaringin KH Mahtum Hanan, para kiai, santri dan tamu undangan, Suryadharma berharap santri yang lulus tidak menambah masalah, tidak menambah daftar pengangguran yang lebih banyak. Oleh karena itu pemerintah melakukan program pemberdayaan ekonomi mayarakat pondok pesantren dengan sasaran santri itu sendiri dan masyarakat di sekitar pesantren.

"Jadi sangat cocok apa yang dikatakan kiai, bahwa ulama dan umara harus bergandengan tangan mengopeni masyarakat, dalam membangun masyarakat," ujarnya.

Dijelaskan, program pemberdayaan ekonomi masyarakat pondok pesantren itu dengan cara meningkatkan keterampilannya. Dan, itu diserahkan kepada pesantren sendiri. Mungkin ada yang mau mengembangkan peternakan, ada yang mau mengembangkan kerajinan, pertanian, perkebunan dan perdagangan. Dan untuk santriwati bisa membordir dan sebagainya, sehingga lulusan pesantren tidak hanya memahami pengetahuan keagamaan yang dalam, tapi juga memiliki keterampilan sebagai bekal hidup.

"Lulusan ponpes itu tidak semua bisa menjadi kiai. Seorang kiai tidak hanya disyaratkan memiliki pengetahuan keagamaan yang dalam, tapi ada kekhasan tersendiri pada kiai. Ada semangat yang kuat, idealaisme besar untuk membina dan mengembangkan umat. Tetapi orang yang mempunyai pengetahuan belum tentu mempunyai keikhlasan, semangat yang kuat untuk membina umat. Oleh karena itu tidak sembarangan bisa menjadi kiai," paparnya.

Masih dikatakan Suryadharma, calon gubernur, calon walikota dan calon bupati bisa banyak yang bermunculan. Tetapi calon kiai yang mau menjadi kiai satu pun sangat susah. “Tidak ada yang mau melamar menjadi kiai,” katanya.

Pada kesempatan itu Wakil Gubernur Nu'man memberikan bantuan senilai Rp50 juta. "Dua minggu setelah ini, harap datang ke kantor saya untuk mencairkan bantuan tersebut," ujarnya.(san)

1 comment:

M Machruf Misbah said...

Cara Menangkal Santet dengan Hukum Fisika


Santet, teluh, sihir atau apapun namanya adalah energi negatif yang mampu merusak kehidupan seseorang : berupa terkena penyakit, kehancuran rumah tangga hingga sampai dengan kematian. Berbagai penyelidikan pun telah banyak dilakukan ilmuwan terhadap fenomena santet dan sejenisnya. Tentu metode penelitian para ilmuwan agak berbeda dengan agamawan.

Jika para agamawan memakai rujukan dalil2 kitab suci (ayat kitabiyah), maka para ilmuwan menggunakan ayat kauniyah (alam semesta) untuk menyelidiki santet ini. Penyelidikan menggunakan ayat kauniyah tentunya harus memiliki metode yang sifatnya ilmiah, mulai dari mencari kasus2 santet, tipe2 santet, gejala, akibat dlsb. Lalu kemudian dilakukan berbagai eksperimen untuk penyembuhannya. Salah satu kesimpulan/pendapat yang mengemuka adalah santet itu sebenarnya adalah energi. Kenapa dalam kasus santet bisa masuk paku, kalajengking, penggorengan dll bisa dijelaskan melalui proses materialisasi energi.

Nah, santet dan mahluk halus itu ternyata energi yang bermuatan (-). Bumipun ternyata memiliki muatan (-). Dalam hukum C Coulomb dikatakan bahwa muatan yang senama akan saling tolak menolak dan muatan yang tidak senama justru akan tarik menarik. Rumusnya :

F = K * ((Q1*Q2)/R^2)
F = gaya tarik menarik
K = Konstanta
Q1, Q2 = muatan
R = jarak

Nah karena demit alias mahluk halus dan bumi itu sama-sama bermuatan
(-) makannya para demit itu tidaklah menyentuh bumi. Orang tua jaman
dulu juga sering mengingatkan jika bicara dgn orang yg tidak dikenal pd
malam hari maka lihatlah apakah kakinya menapak ke bumi atau tidak.
Jika tidak maka ia berarti golongan mahluk halus.

Begitu juga dengan santet yang ternyata bermuatan (-) maka secara
fisika bisa ditanggulangi atau ditangkal dengan hukum C Coulomb ini.
Saya tidak membahas metode melawan santet dengan zikir karena sudah
banyak dibahas tapi saya menawarkan alternatif lainnya yg bisa bersifat
“standalone” (utk non muslim) maupun digabungkan dgn zikir (utk
muslim).

Beberapa Metodenya :
Cara 1
——
Tidurlah dilantai yang langsung menyentuh bumi. Boleh gunakan alas
tidur asal tidak lebih dari 15 Cm. Dengan tidur dilantai maka santet
kesulitan masuk karena terhalang muatan (-) dari bumi.

Cara 2
——
Membuat alat elektronik yang mampu memancarkan gelombang bermuatan (-).
Mahluk halus, jin, santet dll akan menjauh jika terkena getaran alat
ini. Tapi Kelemahan alat ini tidak mampu mendeteksi mahluk baik dan
jahat. Jadi, alat ini akan “menghajar” mahluk apa saja. Jika ada jin
baik dan jin jahat maka keduanya akan “diusir” juga.

Cara 3
——
Melakukan gerakan senam khusus dimana tapak kaki harus menyentuh bumi.
Gerakan senam ini hanya punya satu gerakan inti saja jadi mudah sekali
dilakukan oleh anak2 hingga orang tua. Selain utk penyembuhan berbagai
penyakit medis yg sulit sembuh, senam ini cukup banyak menyelesaikan
kasus santet juga. Ini murni senam, tanpa mantra atau pernafasan
khusus.

Cara 4
——
Menanam pohon atau tanaman yang memiliki muatan (-). Bagi yang peka
spiritual, aura tanaman ini adalah terasa “dingin”. Pohon yang memiliki
muatan (-) diantaranya : dadap, pacar air, kelor, bambu kuning dll.
Tanaman sejenis ini paling tidak disukai mahluk halus. Biasanya tanaman
bermuatan (-) ini tidaklah mencengkram terlalu kuat di tanah (bumi)
dibandingkan dengan tanaman bermuatan (+)

Lain halnya dengan pohon yang memiliki muatan (+) seperti pohon asem,
beringin, belimbing, kemuning, alas randu dll maka phohon sejenis ini
tentu akan menarik mahluk halus dan seringkali dijadikan tempat
tinggal. Hal ini dikarenakan ada gaya tarik menarik antara pohon (+)
dan mahluk halus (-) sesuai hukum C Coulomb.