Sepenggal Nafsuku
sepenggal nafsuku tercoret di kertas itu
tiba-tiba luntur merangkai wajah mu
kucoretkan kembali bertaburkan melati
dan aku selalu sepi
Membuat Sajak
Kuhirup nafas dalam-dalam
kutiupkan kepadamu
kudengarkan irama tubuhku
mengalaun merdu
Gelombang Subuh
ada yang memanggil dari kehilanganku
sisa nganga mimpi dan kepakku
ada yang bertemu dari kehilanganku
duduk dan berdiri memasuki sunyi
Kata di Luar Pintu
kau menulis kata di luar pintu
aku bangun dari tidur ku
lalu aku buka pintu
dan tak ingin bermimpi lagi
"bacalah kata-kataku" pintamu
maka aku baca
meski itu hanya udara
karena kau lebih nyata dari makna
Jiwa yang Bernyanyi
batu menguap kelangit
bintang berkedip
tumbuh diantaranya bunga surga
terus mekar
terus layu
seperti juga aku
Sajak 2
pada tubuhku
kubuka banyak pintu
pada tubuhmu
anak kecil menangis kehilangan ibu
Sajak Awal
kuserahkan apa yang memancar darimu
langit dan tanah akan tumbuh dimataku
entah, tumbuh apa saja
aku akan segera tiada
seperti gema kata
dan kertas kosong diatas meja
Kepergian
di ruang ini
ada satu meja
ada dua kursi
dan sekerang hanya aku
kau telah pergi dan tak kembali
meski begini
kita memang dilahirkan begini
''ooOOoo''
Saephol sae
___________
Jogyakarta, 2007
Bayangkan......???
By. Arjuna Edan
Aku menaruh dalam kaleng
sepertinya masuk jurang
Aku berkata jujur
sepertinya pembohong
Aku sebenarnya apa adanya
Tapi mengapa, kau..... dusta dariku
Kutitipkan aku padamu
kau kuasa menghantui
Ku baca cerita
Ku baca mantra
dan akhirnya ku sengsara
dalam cinta, bahagia, tahta
bahkan kehancuran menghantuinya
Awal ku jumpa Aku bahagia
Akhirnya aku sengsara
Semburanpun menari-nari diangkasa
Akibat ulah manusia
Bukan semburan gas alam
Tapi bencana kian melanda
Adakah hak intensive untuknya ...???
~oOOOo~
Sunday, June 3, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment