| KUNINGAN - Warga Desa Nanggela, Kecamatan Mandirancan, digegerkan dengan penemuan sebuah batu berbentuk prasasti bertuliskan huruf China. Situs yang diprediksi berusia ribuan tahun itu ditemukan para tukang batu dalam kondisi terkubur di bebatuan tepi sungai Desa Nanggela, Jumat (20/7).
Hingga kini belum ada yang dapat menterjemahkan tulisan China dalam prasasti tersebut. Sehingga, nama prasastinya belum diketahui. Namun, banyak pihak menduga prasasti yang terbuat dari batu segi empat dengan tebal 10 cm, berukuran 90x50 cm tersebut merupakan prasasti China.
Ada juga yang menduga kalau batu yang dianggap aneh tapi antik itu merupakan batu nisan leluhur warga China. Alasannya, sekitar tahun 1807, wilayah Desa Nanggela pernah dijadikan pemakaman khusus leluhur warga China. Karena dianggap benda cagar budaya, warga mengantarkannya ke kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kuningan.
Keterangan yang berhasil dihimpun Radar, batu aneh berbentuk persegi dan bertuliskan huruf China awalnya ditemukan tukang batu, Andri (29) warga Desa Nanggela. Andri seperti biasa sedang membobok satu persatu batu besar yang bertumpuk di tepi sungai Desa Nanggela untuk dijadikan bahan bangunan.
Saat batu besar yang tertanam cukup dalam di lokasi itu berhasil diangkat, Andri melihat di bawah batu tersebut masih terdapat tonjolan batu lagi. Bentuk batu berukuran tipis itu membuatnya penasaran.
Untuk membuktikan rasa penasarannya, Andri terus menggali hingga akhirnya batu antik itu dapat diangkat. Awalnya Andri menganggap penemuannya itu biasa. Tapi setelah diberitahukan ke teman-temannya, batu yang bertuliskan huruf China itu disarankan untuk diserahkan ke Disparbud Kuningan. Mereka menganggap batu itu tidak sembarangan dan bisa dijadikan benda cagar budaya.
Kepala Disparbud Kuningan, Drs H Yayan Sofyan MM mengaku belum bisa memastikan bentuk ukiran batu serta tulisan China tersebut. Menurut Yayan, memang seperti prasasti karena banyak tulisannya. Di satu sisi lagi seperti batu nisan warga China. Namun, ia memastikan usianya sudah ribuan tahun.
“Dalam waktu dekat kita akan meneliti lebih jauh tentang penemuan benda ini. Kita pun akan mengundang orang ahli untuk menterjemahkan bahasa China tersebut. Jika diperlukan, sekaligus menghadirkan ahli sejarah. Karena siapa tahu termasuk benda cagar budaya,” pungkas Yayan. (tat) |
| |
|
No comments:
Post a Comment