Monday, August 13, 2007

Hujan Meteor Perseid Hiasi Langit Bandung


BANDUNG (SINDO) — Fenomena alam, hujan meteor perseid menghiasi langit Bandung selama dua malam,Minggu–Senin (12–13/8).

Peristiwa alam ini mencapai puncaknya pada Senin (13/8) sekitar pukul 02.00 WIB, dengan frekuensi satu meteor per menit. Hujan meteor perseid juga pernah terjadi pada 12–14 Agustus 2005.Ketika itu,perseid hanya bisa diamati dengan baik dari belahan bumi bagian utara dan sulit diamati dari bagian selatan.Di Indonesia,hujan meteor perseid pada Agustus 2005 hanya bisa dilihat oleh masyarakat di bagian utara.

Kepala Observatorium Boscha Lembang, Kab Bandung, Taufik Hidayat mengatakan, hujan meteor perseid yang terjadi pada dini hari tersebut termasuk peristiwa alam yang sangat istimewa. Sebab, hujan meteor terjadi lebih banyak dari biasanya, yakni berfrekuensi satu meteor per menit. “Menjelang puncaknya, 10–12 meteor/jam bisa terlihat,” kata Taufik saat dihubungi SINDO,kemarin malam. Dia menjelaskan, hujan meteor ini bisa dilihat di langit mana pun tanpa harus menggunakan alat bantu. Meteor perseid terjadi dari partikel yang berasal dari ekor komet Swift- Tuttle. Hujan meteor ini dinamakan perseid karena terlihat seakan-akan berasal dari rasi Perseus.

Hujan meteor perseid, lanjut Taufik, yang terlihat sejak pukul 22.00WIB, tadi malam, dengan frekuensi masih relatif sedikit, yakni 10–12 meteor/ jam. Hujan meteor ini mulai menunjukkan aktivitasnya sejak dua hari lalu. “Fenomena alam berupa hujan meteor ini berlangsung sangat singkat.Hanya satu hingga dua detik kilatan energi yang dihasilkan terlihat di atas bumi. Benda itu akan langsung habis terbakar menjadi gas,”tegas Taufik. Tanpa menyebutkan angka yang spesifik,Taufik mengatakan kecepatan meteor yang jatuh kali ini mencapai puluhan ribu km/jam.Angka kecepatan yang tergolong tinggi,sehingga menimbulkan jejak yang panjang.

“Tidak perlu peralatan apapun untuk melihat hujan meteor.Selama langit cerah,kita bisa melihat hujan meteor secara jelas, bahkan dengan mata telanjang,” pungkas dia. Berdasarkan catatan Observatorium Bosscha, peristiwa hujan meteor sebelumnya pernah terjadi pada 19 November 2001. Ketika itu, para peneliti di Observatorium Bosscha Lembang, Bandung, sekitar pukul 02.30 WIB, pada Senin (19/11) melihat sekitar 149 meteor leonid, dari perkiraan ribuan meteor yang jatuh.

Semula,hujan meteor leonid diperkirakan terjadi antara 14–21 November 2001. Hujan meteor yang bisa mencapai 8.000 buah per jam itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 01.00 WIB pada 19 November 2001 lalu. (yogi pasha/evi panjaitan)


No comments: