Sunday, August 12, 2007

Video Adegan Mesum Diburu


Diduga Beredar Luas di VCD dan Jaringan Internet INDRAMAYU -

INDRAMAYU–Geger adegan mesum dua siswa SMA favorit di Indramayu, yaitu Ja (17) dan LF (16) yang cukup syur, ternyata justru membuat banyak orang semakin penasaran. Buktinya, video adegan mesum tersebut kini banyak diburu masyarakat.

Hampir setiap hari banyak warga yang menanyakan video syur berdurasi tiga setengah menit tersebut. Mereka pada umumnya mengaku penasaran dan ingin melihat bagaimana adegan demi adegan dilakukan para pelajar yang baru menginjak masa remaja itu.

Yang menarik, justru telah beredar kabar kalau adegan mesum tersebut sudah bisa dilihat di salah satu situs internet. Sayang sejauh ini masih belum jelas apa nama situs dimaksud.

Sejumlah tempat penjualan VCD mengaku pernah didatangi orang yang mencari video mesum anak SMA tadi. Sementara di beberapa warnet, banyak yang sibuk mencari situs yang katanya sudah menayangkan adegan mesum anak SMA ini.

“Memang beberapa hari ini banyak yang menanyakan tentang VCD mesum anak SMA. Mungkin dikiranya sudah beredar luas, padahal itu kan hanya tayangan singkat di handphone,” tutur salah seorang penjual VCD di kawasan Jalan Ahmad Yani, Kamis (9/8).

Sementara salah seorang praktisi komunikasi H Dedi Suprayogi menyayangkan beredarnya video mesum anak SMA yang diduga semakin menyebar. Menurutnya, hal itu terjadi akibat keteledoran dalam menggunakan teknologi yang sudah semakin canggih, seperti handphone dengan segala fasilitasnya semacam kamera dan video. Dikatakan Dedi, kemajuan teknologi yang sangat pesat memang harus diimbangi dengan kecerdasan dalam menggunakannya. Sebab kalau tidak cerdas, maka bisa dimanfaatkan oleh orang lain.

Soal video mesum ini, Dedi juga sangat menyesal kenapa bisa cepat sekali menyebar. “Kasus ini benar-benar telah mencoreng dunia pendidikan, dan saya sangat setuju kalau kedua siswa itu diusir dari Indramayu,” tandasnya.

Disdik dan PGRI Dukung Langkah Polisi

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Drs H Suhaeli MSi mendukung langkah kepolisian setempat untuk mengusut tuntas kasus beredarnya adegan mesum pelajar yang sekarang mencuat ke publik. Adegan mesum yang diduga sengaja direkam melalui handphone dan beredar luas itu dianggap sebagai bentuk pelanggaran hukum, dan mencoreng dunia pendidikan Kota Mangga.

“Langkah polisi untuk mengusut tuntas kasus adegan mesum pelajar kami dukung. Karena kasus itu sudah masuk wilayah hukum, apalagi rekaman adegannya sudah beredar di kalangan pelajar maupun masyarakat,” ujar Kadisdik Suhaeli MSi di kantornya, kemarin.

Dikatakan, adegan video mesum pelajar telah menimbulkan keresahan di kalangan pendidikan, terutama orang tua. Sehingga jika kasus ini dibiarkan dikhawatirkan akan mempengaruhi moralitas pelajar. "Kasus adegan mesum pelajar ini memang harus terus diusut oleh kepolisian, baik pelaku yang melakukan adegan itu, maupun yang sengaja menyebarluaskan kepada masyarakat. Kami khawatir apabila tidak diproses hukum, persoalan ini akan kembali terjadi dan menjadi hal lumrah. Sehingga akan merusak moralitas kalangan pelajar," tandas Suhaeli.

Kasus beredarnya adegan mesum tersebut, menurut Suhaeli, harus diambil hikmahnya dan menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk introspeksi diri. Bagi masyarakat yang memiliki putra-putri agar memperketat pengawasan, baik dari segi berpakaian maupun pergaulan. "Jangan biarkan anak-anak pergi sesuka hati, dan jadikan kasus ini sebagai pelajaran berharga supaya ke depan tidak terjadi lagi," harapnya.

Suhaeli juga meminta kasus adegan mesum ini tidak hanya menyalahkan pihak sekolah. Sebab peran orang tua dalam mengawasi anak-anaknya sangat penting. Hal Senada juga disampaikan Sekretaris PD Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Indramayu, Drs Haryono MSi. Menurutnya, PGRI juga mendukung sikap kepolisian untuk mengusut tuntas kasus adegan mesum pelajar tersebut.

“PGRI menyambut positif langkah Polres Indramayu untuk mengusut dan memproses secara hukum kasus beredarnya adegan mesum pelajar. Supaya pihak-pihak yang terlibat dalam kasus tersebut bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya. Baik pelaku adegan mesum maupun yang menyebarluaskan rekaman kamera HP itu patut diproses secara hukum,” pinta Haryono.

PGRI, lanjut dia, juga setuju dan siap membantu kepolisian untuk merazia VCD porno maupun HP yang di dalamnya terdapat adegan mesum pelajar tersebut. Sebab, jika dibiarkan, akan menimbulkan dampak buruk bagi dunia pendidikan.

“Kalangan guru siap membantu kepolisian dalam merazia VCD porno maupun HP yang berisi video porno di kalangan pelajar. Karena hal itu menjadi salah satu penyebab kenakalan pelajar, di antaranya menyangkut asusila,” tegasnya.

Seperti diberitakan Radar sebelumnya, dua pelajar SMA di Indramayu telah melakukan adegan mesum layaknya seperti suami istri di sebuah kamar. Dalam adegan berdurasi 3,5 menit itu, keduanya terlihat melakukan adegan seks suka sama suka, tanpa ada paksaan sama sekali. (mak/oet)

No comments: