Tuesday, May 29, 2007

AS Janji Bangun Bandara Majalengka


MAJALENGKA - Rencana pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka, rupanya menarik minat investor dari Caedz Mhoeh San Fransisco, California, Amerika Serikat (AS). Kemarin (28/5), investor asing itu, langsung meninjau lokasi runway BIJB di Dusun Cintakarya Desa Kertajati.

Dua investor tersebut adalah Dr Ed Sjahrial dan Marjorie Hoeh. Kedatangan investor USA ini didampingi pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat Drs Ferdinand Lumampouw. Juga ikut mendampingi Sekda Drs H Suhardja MM, Kadishub Drs Dedi Sugandi MM, Camat Kertajati Drs H N Nursiwanjaya MSi.

Turut meninjau lokasi bandara Ketua Harian Kadin Kota Cirebon H Yuyun Wahyu Kurnia, Ketua Kadin Kabupaten Cirebon H Oman Syahroman, Ketua Kadin Majalengka H Adi Supardi SE dan Ketua HIPMI Majalengka H Budi Vistoriyadi SE. Sebelumnya, Bupati Hj Tutty Hayati Anwar SH MSi dan Wakil Bupati Drs KH Moch Ilyas Helmi SH MM menerima kunjungan investor di Pendopo Kabupaten.

Pengurus Kadin Jabar yang juga Ketua rombongan Ferdinand Lumampouw menerangkan, investor asal California USA ini tertarik dengan proyek pembangunan di Jawa Barat, termasuk pembangunan bandara internasional di Kertajati. Investor dari Caedz Mhoeh ini telah mengajukan proposal untuk proyek senilai Rp900 triliun. Mereka mengusulkan sejumlah pembangunan di Jabar diantaranya soal persampahan, pengembangan IT (teknologi informasi) dan pembangunan BIJB plus Kertajati Aero City. Ketua Inkindo yang juga konsultan BIJB ini mengakui kedatangan investor asal USA ini atas sepengetahuan dari Gubernur Jabar Danny Setiawan.

Dalam paparannya, investor Miss Marjorie Hoeh menyatakan, pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp900 triliun untuk berinvestasi di Jawa Barat. Dibeberkan Hoeh, dua tahun lalu dilakukan survei terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia khususnya di Jabar. Hoeh berharap Indonesia bisa melompat dan berubah dalam hal ekonomi.

Menurut wanita berambut pirang ini, Jabar memiliki potensi terutama kawasan Bandung-Cirebon yang melewati Majalengka. Dia menyebut investasi yang ditanam di Jabar tidak bersifat ekslusif. Dan diharapkan tidak hanya sekali saja.

Dijadwalkan pada Oktober 2007 nanti akan mengundang pejabat dari Jawa Barat ke USA. Ketika meninjau lokasi bandara, Dr Ed Sjahrial sempat memuji lokasi runway bandara yang datar dan landai. Pria kelahiran Pakistan ini sempat mempertanyakan relokasi warga. Ia meminta agar pemerintah memberikan perhatian dan bersikap bijak dalam proses relokasi. "Kami siap membangun bandara kalau lahan sudah beres," ujar Sjahrial.

Sementara Bupati Hj Tutty menyatakan anggaran untuk pembangunan bandara sebesar Rp25 triliun. Sedangkan dana awal yang dibutuhkan Rp4,3 triliun. Sehingga kalau investor USA memiliki anggaran sebesar Rp900 triliun, dana awal adi cukup kecil. Dibeberkan dia, surat izin prinsip bandara sudah berlangsung dua tahun ini. Dan bila sampai lima tahun belum terwujud, maka SK tersebut akan ditinjau kembali.

Sehingga bupati mendesak gubernur Jabar untuk secepatnya mencanangkan pembangunan bandara tersebut. "Kami meminta Pak Gubernur untuk segera mencanangkan pembangunan bandara, siapapun investornya," tandas Bupati Tutty.

Dijelaskan dia, hasil pertemuan dengan Komisi V DPR RI pada 24 Mei lalu, investasi baik lokal maupun luar negeri sangat mutlak untuk pembangunan BIJB. Karena itu pihaknya sangat terbuka kepada setiap investor. Tutty juga menegaskan larangan surat jual beli tanah di lokasi bandara. Sementara, Pemkab Majalengka telah mengalokasikan Rp2 miliar untuk pembangunan jalan menuju lokasi bandara.

Disebutkan pula, di kawasan Kertajati bakal dibangun sentra industri tekstil serta kawasan Kertajati Aero City. "Kami berharap investor dari USA tidak harus menunggu sampai Oktober. Kalau bisa secepatnya direalisasikan," pintanya dihhadapan rombongan di pendopo.

Secara terpisah, Camat Kertajati H Nursiwanjaya mengungkapkan, lahan di Kertajati mencapai 25 ribu hektar dan hanya 1800 hektar untuk runway. Diungkapkan dia, ada sekitar 5 ribu kepala keluarga (KK) yang bakal direlokasi nanti, bila bandara terwujud. Dia membantah kalau para spekulan tanah kembali marak membeli tanah warga dilokasi bandara.

Ia mengingatkan, pemerintah telah melarang warga untuk menjual tanah kepada para spekulan. Bahkan ia meminta agar warga menertibkan hak kepemilikan tanah mereka. Harga tanah sesuai NJOP permeternya hanya Rp7500. (ara

No comments: