Hari Ini Warga Balongan Ancam Demo Besar-besaran INDRAMAYU - Pertemuan antara PT Pertamina (Persero) Balongan dengan puluhan perwakilan warga yang tergabung dalam wadah Forum Masyarakat Balongan (FMB), akhirnya berakhir deadlock, Senin (28/5) di Aula UPMS III. Puluhan perwakilan tokoh masyarakat dan pemuda desa setempat langsung membubarkan diri dari ruangan pertemuan. Mereka kecewa dengan sikap Pertamina yang dinilai ingkar janji serta mempermainkan masyarakat yang selama ini menuntut keadilan atas kerusakan lingkungan, akibat lokasi kilang yang berdekatan dengan rumah penduduk.
Pertemuan dihadiri Pimpinan PT Pertamina (Persero) UPMS III Moh Iskandar, Kepala Humas PT Pertamina UP IV Balongan Ir Darijanto, dan perwakilan PT Pertamina EP Region Java, Kartiwansyah. Sedangkan dari FMB tampak koordinator lapangan Abdul Kholik, Siti Maesaroh (perwakilan perempuan) dan puluhan warga.
Pertemuan yang dijaga ketat puluhan aparat dari Polsek dan Koramil Balongan berakhir tanpa ada titik temu. Kepala UPMS III Balongan, Moh Iskandar saat itu tidak bisa menyanggupi tuntutan warga yang mengehendaki pembangunan break water sepanjang 3,5 km. Ia hanya menyanggupi membangun break water sejauh 200 meter, itu pun bukan seluruhnya. Pertamina sanggup membangun 100 meter untuk pembangunan tanggul dan sebagian untuk penanaman mangrove di sepanjang pesisir desa setempat.
Mendengar pernyataan kepala UPMS III, warga langsung berteriak kecewa dan tanpa dikomando langsung membubarkan. Korlap Abdul Kholik mengecam sikap Pertamina UPMS yang tidak menghiraukan tuntutan warga ketika melakukan unjuk rasa beberapa minggu lalu. Dikatakan Kholik, hampir dua minggu warga menunggu kepastian tuntutan terhadap Pertamina UPMS III Balongan maupun Pertamina UP VI Balongan dan PR Pertamaina EP Region Java. Namun pada akhirnya, semua tuntutan yang sudah diajukan kemarin tidak dikabulkan. “Ini jelas-jelas membuktikan bahwa Pertamina telah membohongi masyarakat dan tidak memperdulikan tuntutan warga,” tandasnya.
Selain itu, warga juga merasa kecewa dengan sikap DPRD Indramayu yang dinilai tidak aspiratif serta tidak peduli dengan keinginan warga. “Pada saat pertemuan seperti ini tidak ada satu pun anggota dewan yang terhormat mau datang untuk membela masyarakat. Mana kepedulian dewan, kami kecewa dengan sikap wakil rakyat yang tidak membela masyarakat kecil. Oleh karena itu, kami atas nama FMB tetap akan menuntut pembangunan break water sepanjang 3,5 km dari mulai ujung Kosambi sampai Kali Manggis,” tegas Kholik yang mengancam akan kembali melakukan unjuk rasa besar-besaran.
Secara terpisah, Kepala UPMS III Balongan, Moh Iskandar menjelaskan, tuntutan warga untuk membangun break water 3,5 km sulit diwujudkan. Dijelaskan, pihaknya tidak mempunyai wewenang penuh dalam memutuskan tuntutan masyarakat, sebab itu adalah wewenang Pertamina Pusat. “Kami paling bisa mengusulkan kepada Pertamina Pusat atas tuntutan warga Balongan dan sekitarnya,” kata Iskandar.
Sementara menurut sumber di Polsek Balongan, hari ini (Selasa, red), ribuan masyarakat Balongan akan menggelar unjuk rasa besar-besaran. Mereka kembali akan memblokir jalan masuk pendistribusian BBM, karena kecewa dengan sikap UPMS Balongan yang tidak bisa menyanggupi tuntutan masyarakat. “Surat pemberitahuannya sudah ditembuskan ke Polres Indramayu,” ujar sumber di Polsek Balongan. (dun)
Pertemuan dihadiri Pimpinan PT Pertamina (Persero) UPMS III Moh Iskandar, Kepala Humas PT Pertamina UP IV Balongan Ir Darijanto, dan perwakilan PT Pertamina EP Region Java, Kartiwansyah. Sedangkan dari FMB tampak koordinator lapangan Abdul Kholik, Siti Maesaroh (perwakilan perempuan) dan puluhan warga.
Pertemuan yang dijaga ketat puluhan aparat dari Polsek dan Koramil Balongan berakhir tanpa ada titik temu. Kepala UPMS III Balongan, Moh Iskandar saat itu tidak bisa menyanggupi tuntutan warga yang mengehendaki pembangunan break water sepanjang 3,5 km. Ia hanya menyanggupi membangun break water sejauh 200 meter, itu pun bukan seluruhnya. Pertamina sanggup membangun 100 meter untuk pembangunan tanggul dan sebagian untuk penanaman mangrove di sepanjang pesisir desa setempat.
Mendengar pernyataan kepala UPMS III, warga langsung berteriak kecewa dan tanpa dikomando langsung membubarkan. Korlap Abdul Kholik mengecam sikap Pertamina UPMS yang tidak menghiraukan tuntutan warga ketika melakukan unjuk rasa beberapa minggu lalu. Dikatakan Kholik, hampir dua minggu warga menunggu kepastian tuntutan terhadap Pertamina UPMS III Balongan maupun Pertamina UP VI Balongan dan PR Pertamaina EP Region Java. Namun pada akhirnya, semua tuntutan yang sudah diajukan kemarin tidak dikabulkan. “Ini jelas-jelas membuktikan bahwa Pertamina telah membohongi masyarakat dan tidak memperdulikan tuntutan warga,” tandasnya.
Selain itu, warga juga merasa kecewa dengan sikap DPRD Indramayu yang dinilai tidak aspiratif serta tidak peduli dengan keinginan warga. “Pada saat pertemuan seperti ini tidak ada satu pun anggota dewan yang terhormat mau datang untuk membela masyarakat. Mana kepedulian dewan, kami kecewa dengan sikap wakil rakyat yang tidak membela masyarakat kecil. Oleh karena itu, kami atas nama FMB tetap akan menuntut pembangunan break water sepanjang 3,5 km dari mulai ujung Kosambi sampai Kali Manggis,” tegas Kholik yang mengancam akan kembali melakukan unjuk rasa besar-besaran.
Secara terpisah, Kepala UPMS III Balongan, Moh Iskandar menjelaskan, tuntutan warga untuk membangun break water 3,5 km sulit diwujudkan. Dijelaskan, pihaknya tidak mempunyai wewenang penuh dalam memutuskan tuntutan masyarakat, sebab itu adalah wewenang Pertamina Pusat. “Kami paling bisa mengusulkan kepada Pertamina Pusat atas tuntutan warga Balongan dan sekitarnya,” kata Iskandar.
Sementara menurut sumber di Polsek Balongan, hari ini (Selasa, red), ribuan masyarakat Balongan akan menggelar unjuk rasa besar-besaran. Mereka kembali akan memblokir jalan masuk pendistribusian BBM, karena kecewa dengan sikap UPMS Balongan yang tidak bisa menyanggupi tuntutan masyarakat. “Surat pemberitahuannya sudah ditembuskan ke Polres Indramayu,” ujar sumber di Polsek Balongan. (dun)
No comments:
Post a Comment