Tuesday, May 29, 2007

Sejarah Indramayu

Terjemahan dalam bahasa Jawa


Nanging benjing Allah nyukani
Karahmatan kang linuwih
Darma Ayu mulih harja
Tan ana sawiji wiji
Pertelanya
Yen wonten taksaka nyabrang
kali cimanuk
Sumur kejayaan dres mili Delupak murub tanpa patra
Sadanya pan mukti malih
Somahan lawan prajurit
Rowang lawan priagung
Samya tentrem atinya
Sada haja rumuli
Ing sekehing Negara pada harja

(Aria Wiralodra )
Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

Akan tetapi kelak nanti Allah
melimpahkan RahmatNya yang melimpah
Darma Ayu kembali makmur
Tak ada suatu hambatan
Tandanya Jika ada ular menyebrang kali Cimanuk
Sumur kejayaan mengalir deras
Lampu menyala tanpa minyak Semua kembali hidup makmur
Manunggal dengan prajurit
Membantu penguasa
Hidup aman dan tentram
Semua kembali makmur
Seluruh Negara hidup makmur

(Aria Wiralodra )
Sejarah Putra Temunggung Gagak Singalodra dari Bagelen Jawa Tengah bernama Raden Wiralodra yang mempunyai garis keturunan Majapahit dan Pajajaran, dalam tapa bratanya di kaki Gunung Sumbing mendapat wangsit "Hai Wiralodra apabila engkau ingin berbahagia berketurunan di kemudian hari, pergilah ke arah matahari terbenam dan carilah lembah Sungai Cimanuk. Manakala telah tiba disana, berhentilah dan tebanglah belukar secukupnya untuk mendirikan pedukuhan dan menetaplah di sana. Kelak tempat itu akan menjadi subur dan makmur serta tujuh turunanmu akan memerintah di sana".

R. Wiralodra ditemani Ki Tinggil dan berbekal senjata Cakra Undaksana. Tokoh-tokoh lain dengan pendiri pedukuhan dimaksud adalah Nyi Endang Darma yang cantik dan sakti, Aria Kemuning putra Ki Gede Lurah Agung yang diangkat oleh Putri Ong Tien istri Sunan Gunung Jati. Ki Buyut Sidum / Kidang Pananjung seorang pahlawan Panakawan Sri Baduga dari Palembang yang mengajarkan kanuragan dengan 24 muridnya. Pedukuhan tersebut berkembang dan diberi nama "Darma Ayu" oleh R. Wiralodra yang diambil dari nama seorang wanita yang dikagumi karena kecantikan dan kesaktiannya "Nyi Endang Darma" serta dapat diartikan "Kewajiban Yang Utama" atau "Tugas Suci". Pedukuhan Cimanuk yang diberi nama "Darma Ayu" yang kemudian berubah menjadi "INDRAMAYU". Setelah terbebas dari kekuasaan Pajajaran pada tahun 1527, diproklamirkan berdirinya oleh R. Wiralodra pada hari Jum'at Kliwon tanggal 1 Muharam 934 H atau 1 Sura 1449 dan jatuh pada tanggal 7 Oktober 1527. Titimangsa tersebut resmi sebagai Hari Jadi Indramayu.

Setelah 1572, Daerah Indramayu terbagi dalam tiga propinsi meliputi :

a. Propinsi Singapura, meliputi sebelah Timur sampai Sungai Kamal.

b. Propinsi Rajagaluh, meliputi daerah Tengah sampai Jatitujuh.

c. Propinsi Sumedang, meliputi bagian Baratsampai Kandanghaur.

Pada masa ini berada dalam kekuasaan Kerajaan Demak. Tahun 1546 menjadi bagian kesultanan Cirebon. Tahun 1615 sebelah Timur Sungai Cimanuk menjadi bagian kesultanan Cirebon dan bagian Baratnya termasuk dalam wilayah Kerajaan Mataram. Tahun 1681, mulai dikuasai kompeni. Zaman Pemerintahan Daendles (1806 - 1811) daerah sebelah Barat Sungai Cimanuk dimasukkan dalam prefektur Karawang dan sebelah Timurnya masuk prefektur Cirebon Utara. Pada zaman kompeni menjadi ajang masuk pertempuran segitiga antara kompeni, Mataram dan Banten. Tahun 1706, daerah Indramayu jatuh ke dalam kekuasaan kompeni/Belanda seluruhnya .Seperti halnya dengan daerah-daerah lain, Indramayu mempunyai perjalanan yang sama berada dalam kekuasaan penjajah.

1. R. Singalodra (Wiralodra I )
2. R. Wirapati (Wiralodra II)
3. R. Sawedi (Wiralodra III)
4. R. Banggala (Wiralodra IV)
5. R. Banggali (Wiralodra V)
6. R. Samaun (Wiralodra VI)
7. R. Mangali (Wiralodra VII)
8. R. Kristal -
9. R. Wiradibrata -
10. R.T Suranenggala -
11. R. Djlari (Purbadinegara I) (1900 - )
12. R. Rolat ( Purbadinegara II) (1900 - 1917)
13. R. Sosrowardjoyo (1917 - 1932)
14. R. A.A. Moch. Soediono (1933 - 1944)
15. Dr. R. Murdjani (1944 - 1946)
16. R. Wiraatmadja (1946 -1947)
17. M.I. Syafiuddin (1947 - 1948)
18. R. Wachyu (1949 - 1950)
19. Tikol ALMoch. Ichlas (1950 - 1951)
20. TB. Moch. Cholil (1951 - )
21. R. Djoko S. Prawirowidjojo (1952 - 1956)
22. R. Hasan Surjasatjakusumah (1956 - 1958)
23. R. Firman Ranuwidjojo (1958 - Pj )
24. Entol Dj. Satiawharja (1958 - 1960)
25. H.A. Dasuki (1960 - 1965)
26. M. Dirlam Sastromihardjo (1965 - 1973)
27. R. Hadian Suria Adiningrat (1974 - 1975)
28. H.A. Djahari, SH (1975 - 1985)
29. H. Adang Suryana (1985 - 1990)
30. H. Ope Mustofa (1990 -2000)
31. H. Irianto M.S. Syafiuddin (2000 - 2005)
32. H. Irianto M.S. Syafiuddin (2005 - Sekarang)

No comments: