Manusia, sekarang ini menunjukkan jati dirinya sebagai makhluk cerdas yang mampu mengubah wajah dunia menjadi berbagai bentuk dengan latar belakang untuk kemanusiaan atau kesejahteraan dirinya.
Tidak dapat dimungkiri juga bahwa dengan alasan untuk kesejahteraan hidupnya, sering pula apa yang dilakukannya ternyata membahayakan eksistensi dari dunia atau lingkungan alam yang selanjutnya juga membahayakan eksistensi dari kehidupan manusia itu sendiri.Padahal,jika kita lihat pada perkembangan sejarah pembudayaan manusia, hal tersebut tidak perlu terjadi. Mengapa?
Karena proses pembudayaan manusia ternyata mengikuti suatu tahapan zaman yang sebenarnya bersifat menerus, yang mana zaman berikutnya hanya dapat tumbuh sesudah melalui penguatan jaman sebelumnya. Kita saat ini hidup di zaman yang kita sebut sebagai zaman teknologi informasi dan komunikasi.Apakah zaman tersebut datang begitu saja? Ternyata tidak, tetapi melalui proses yang panjang dan bersifat menerus. Marilah kita menengok ke belakang sejarah perkembangan budaya manusia hingga sampai ke zaman teknologi informasi dan komunikasi.
Pada dasarnya, manusia mulai mengembangkan budaya secara terstruktur, serta mengikuti ”kaidah keilmuan”, yang dapat kita bagi dalam empat tahapan. Tahap pertama dimulai pada zaman sebelum zaman pertengahan (renaissance). Pada zaman itu, manusia keilmuan yang biasa kita kenal sebagai ilmu filsafat dan agama juga tumbuh pada zaman-zaman tersebut. Tahap kedua dimulai dengan zaman yang mengembangkan ilmu-ilmu dasar seperti matematika, fisika, kimia, dan biologi.
Ilmu-ilmu ini hanya mungkin dikembangkan setelah manusia menguasai ilmu secara filsafatis untuk kesejahteraan manusia atau kemanusiaan. Jadi keilmuan sebelumnya yang digunakan sebagai dasar harus bersifat lebih kukuh. (untuk catatan hingga sekarang jenjang akademik tertinggi masih menggunakan sebutan PhD (doctor of philosophy). Tahap berikutnya dilanjutkan dengan zaman yang kita kenal sebagai revolusi manusia. Revolusi industri ini dimulai dengan ditemukannya mesin uap oleh James Watt.
Dengan berbasis kepada mesin inilah, manusia mampu membuat berbagai macam produk maupun berbagai alat untuk memenuhi kesejahteraan hidupnya maupun melakukan eksplorasi lebih lanjut kepada alam semesta. Hasilnya ternyata sangat luar biasa, berbagai alat untuk transportasi diciptakan, berbagai produk untuk menunjang kerja manusia dan hubungan sosial antar manusia maupun manusia dengan alam juga berhasil dibuat. Catatan penting yang harus kita pahami ialah bahwa ini semua hanya dapat dicapai sesudah melalui penguasaan ilmu pengetahuan dasar dengan kukuh.
Di sisi lain, juga berhasil diciptakan berbagai alat untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumber daya bumi secara besar-besaran. Jika tidak terkendali, tentunya sangat membahayakan lingkungan bumi, dan tentu sangat membahayakan keberadaan bumi sendiri. Kenyataannya, terjadi juga penggunaan sumber daya bumi yang berlebihan, sehingga mengakibatkan keseimbangan lingkungan bumi rusak, misalnya pemanasan global akibat efek rumah kaca.
Bahkan sekarang ini perubahan iklim global telah terjadi.Selain itu, jangan lupa bahwa manusia juga berhasil menciptakan berbagai alat perang penghancur massal untuk memenuhi ambisinya, ini tentunya sangat berbahaya bagi kemanusiaan.Apa yang dihasilkan manusia itu termasuk membuat alat komunikasi dan komputasi sangat canggih yang disebut komputer.
Semua sisi perkembangan negatif ini tentu tidak perlu terjadi jika piramida pembudayaan manusia menjadi acuan,karena semua tindakan kita didasari pengetahuan filsafat dan agama yang kokoh karena manusia menjadi makhluk yang beretika atau berbudi pekerti. Tahap ketiga adalah zaman di mana basisnya ialah penggunaan teknologi komputasi dan komunikasi secara intensif.
Sesudah kemajuan yang dihasilkan teknologi yang berbasis pada mesin ini, dilanjutkan dengan tambahan basis teknologi informasi dan komunikasi, ternyata kemajuan yang telah dicapai oleh zaman industri menjadi berlipat ganda. Perubahan sinyal dari analog ke digital memungkinkan perubahan perangkat keras dari skala besar menjadi sangat kecil.Sementara jumlah data yang dikelola dan diolah dari sedikit menjadi sangat besar. Dengan demikian, produk apa pun yang dihasilkan akan berlipat ganda dari sisi jumlah maupun kemampuan.
Bayangkan jika ini adalah kemampuan untuk merusak alam semesta maupun kemanusiaan. Tahap berikutnya yang mulai dikembangkan manusia ialah menggunakan proses maupun material yang bersifat biologi. Mengapa? Karena ini ramah lingkungan. Budaya ini hanya mungkin dikembangkan jika semua ilmu pengetahuan dan teknologi dari zaman yang dilewati harus makin diperkuat, karena hanya dengan penguasaan ilmu dasar yang sangat kukuh dan kemampuan permesinan yang kuat serta penguasaan teknologi informasi dan komunikasi yang mantap, teknologi bio bisa dikembangkan.
Namun demikian jika hal ini tidak didasari oleh pengetahuan filsafat/ agama yang baik niscaya bahkan akan merugikan umat manusia. Dengan mengacu pada pola sejarah pembudayaan manusia tersebut, marilah kita lihat bagaimanakah dengan pola yang terjadi di Republik Indonesia tercinta ini. Kita telah mencanangkan sebagai bangsa yang beragama, sehingga tentunya juga bisa diasumsikan menguasai etika dan budi pekerti dengan baik. Selanjutnya bagaimanakah dengan penguasaan ilmu dasar kita? Kita harus pertanyakan,karena berdasarkan pengalaman penulis para siswa maupun mahasiswa di Indonesia masih takut akan ilmu dasar ini.
Padahal, bangsa yang sekarang maju dengan pesat biasanya menguasai ilmu dasar dengan baik, contoh bangsa Jepang, China dan India, sudah tentu bangsa Eropa maupun Amerika Utara. Selanjutnya, bagaimanakah penguasaan kita tentang permesinan? Tampaknya inilah titik lemah kita semua hampir semua mesin produksi kita adalah impor, bagaimana mungkin kita bisa membuat produk yang hanya kita inginkan kalau tidak bisa membuat mesin sendiri? Oleh karena itu,jangan heran jika jarum pun kita mengimpor, karena memang tidak bisa membuat mesin jarum?
Bagaimanakah dengan produk teknologi informasi dan komunikasi? Berbagai perangkat keras kita mampu mendesain,namun jika akan diproduksi secara massal,yang harus memenuhi standar yang sama harus dibuat dengan mesin. Sementara itu, mampukah kita membuat mesin untuk memproduksinya? Selanjutnya,apa yang akan terjadi jika kita harus masuk dalam zaman biologi (tahap keempat) di masa mendatang?
Jawabannya sederhana,yaitu kita harus menguasai ilmu dasar dengan kukuh, mampu membuat mesin untuk memproduksi barang atau alat yang kita butuhkan, dan menguasai teknologi informasi dan komunikasi dengan baik. Namun agar berguna bagi kemanusiaan dan keberlanjutan lingkungan, bumi dan alam semesta pengetahuan agama yang kukuh dan benar harus menjadi dasar.
Ternyata sejarah akan menentukan masa depan kita. Dengan demikian, pembangunan bangsa Indonesia ke depan sudah sewajarnya mengikuti pola piramida perkembangan budaya manusia sebagai acuan.Jika ini digunakan,kita akan dapat melihat berbagai kelemahan kita, misalnya penguasaan ilmu dasar, penguasaan teknologi permesinan maupun pengembangan dasar keagamaan kita sebagai karunia Allah untuk kemanusiaan. * Rektor ITB, Guru Besar Teknik Geofisika ITB
No comments:
Post a Comment