Tuesday, May 29, 2007

Kryptonite Bukan Sekadar Fiksi Ilmiah

SERBIA - Penggemar fiksi Superman pasti sudah akrab dengan benda berbentuk kristal bernama kryptonite. Benda tersebut merupakan unsur dari planet luar angkasa yang bisa melemahkan kekuatan super Si Manusia Baja.

Namun siapa sangka kryptonite ternyata ada dalam kenyataan. Baru-baru ini sejumlah ilmuwan asal Inggris menemukan mineral berbentuk kristal yang memiliki unsur kimia sama seperti kryptonite dalam kisah fiksi Superman. Para ahli menemukan benda tersebut di wilayah Serbia. Setelah diuraikan, mineral tersebut memiliki komposisi kimia sama seperti benda yang menjadi andalan Lex Luther untuk mengalahkan Superman, pada film terbaru Superman Returns.

“Agaknya kami harus berhati- hati dengan apa yang kami temukan ini. Kami tak ingin Bumi kehilangan pahlawan terkenalnya,” canda ahli mineral dari London’s Natural History Museum Dr Chris Stanley. Stanley merupakan salah seorang ahli yang terlibat dalam penemuan mineral tersebut. Stanley mengaku sangat penasaran saat melakukan penelitian. Mineral tersebut sangat berbeda dari mineral yang ada di Bumi, yang pernah ditelitinya.

Stanley kemudian mencari persamaan formula kimia dari mineral tersebut melalui Internet. Ia pun terkejut dengan apa yang ia temukan. Mineral tersebut memiliki komposisi kimia sodium, lithium, boron, silicate, dan hydroxide. Unsur-unsur tersebut merupakan kandungan kimia yang dimiliki kryptonite.

“Saya sangat terpukau dengan temuan ini. Mineral tersebut memiliki nama ilmiah yang sama dengan sebentuk batu kryptonite yang dicuri Lex Luther dari museum, pada film Superman Returns,” ujar Stanley.

Mineral tersebut kemudian diteliti lebih lanjut oleh sejumlah ahli. Mereka berasal dari London’s Natural History Museum dan National Research Council, Kanada. Para ahli tersebut kemudian menggolongkannya sebagai jenis mineral baru. Meski pun memiliki komposisi kimia yang sama, namun ada sejumlah perbedaan antara benda temuan para ahli dengan versi fiksinya.Kryptonite dalam Superman memiliki hijau. Sedangkan yang ditemukan para ahli berwarna putih. (juni Triyanto/SINDO/mbs)

No comments: