Tuesday, May 29, 2007

Empat Langkah Spionase Kalahkan Pesaing

Rani Hardjanti - Okezone

strategipemasaran1.jpgJAKARTA - Bagian paling penting dalam sebuah persaingan adalah meraba strategi lawan. Semakin piawai berspionase menebak langkah, makin terbuka peluang memenangkan persaingan. Dalam praktek bisnis, situasi ini persis seperti main catur. Kita selalu meraba masuk ke dalam pikiran lawan, mencari strategi seperti apa yang mereka gunakan.

Untuk mendapat mengetahui informasi lawan, tidak dapat hanya mengandalkan suatu keberuntungan, seperti menunggu hujan datang dari langit. Perlu kegiatan ‘intilejen’ yang tangguh, dan dikombinasikan dengan logika dan penghitungan yang tepat.

Layaknya sebuah perang, produsen dan pemasar banyak yang menggunakan, bahkan mengandalkan mata-mata untuk bisa memenangkan persaingan. Perusahaan-perusahaan di negeri Paman Sam, mau menghabiskan dana USD24-USD100 miliar, hanya untuk memata-matai lawan bisnisnya. Betapa pentingnya arti menganalisa strategi lawan bagi mereka.

Salah satu kisah klasik tetang intilejen terjadi pada persaingan pada industri elektronik, khususnya komputer. Jepang, negara yang paling handal dalam hal industri elektronik, tak memiliki pangsa pasar yang memadai dalam industri komputer pribadi atau PC. Justru negara Taiwan-lah yang merajai.

Menurut rumor yang berkembang, ketika IBM ingin memproduksi PC secara massal, mereka tak mencari kontraktor Jepang, melainkan Taiwan. Tak lama setelah itu, Taiwan merajai dunia PC dengan ‘jangkrik’-nya.

Banyak hal-hal yang dapat dilakukan untuk mendapatkan informasi lawan, ada empat tahap sederhana. Pertama, perencanaan. Pada tahap ini kita harus mengetahui tujuan apa yang akan kita raih. Untuk memuluskannya, rumuskan informasi apa yang akan diperlukan untuk bisa mengalahkan pesaing.

Kedua, mengumpulkan informasi. Informasi yang kita perlukan, tak semuanya didapat dari kegiatan mencuri, apalagi menyewa mata-mata untuk menjegal lawan. Itu persaingan yang kotor. Bagaimanapun juga, posisi pesaing dapat digunakan sebagai alat pemacu bisnis, dan meningkatkan kualitas, untuk bisa menemukan inovasi dan kreasi baru.

Banyak hal yang dapat dilakukan dengan metode sederhana, yakni wawancara, observasi, menganalisa dengan formula (Strengten, Weaknes, Opportunity, dan Threat) SWOT, atau membaca langkah bisnis pesaing dari media massa.

Ketiga, pada tahap ini informasi maupun data yang sudah ada di tangan harus dianalisa dan digodok, kalau perlu dibuat peta dan grafik Jika sudah matang menjadi sebuah initisari informasi, bisa dijadikan pertimbangan dan strategi yang akan menentukan tujuan kita.

Keempat, semua hal yang sudah diperoleh disosialiasikan dan dipraktekan oleh entitas bisnis kita untuk dapat mengalahkan pesaing. (diolah dari berbagai sumber)

No comments: