Tuesday, May 29, 2007

Komunikasi, Kunci Sukses Malam Pertama

berhubungan.jpgSetiap pasangan ingin menjadikan malam pertama mereka sebagai sebuah saksi cinta kasih murni yang akan dikenang seumur hidup. Mereka harus mempersiapkannya sebaik mungkin, mengingat selama ini belum pernah melakukan hubungan seksual. Apa saja yang harus dipersiapkan ?

Hubungan seksual yang harmonis ditentukan oleh beberapa faktor. Pertama, komunikasi yang baik. Kedua, pengetahuan seksual yang benar. Ketiga, fungsi seksual yang baik pada kedua belah pihak.

Hubungan seksual yang harmonis tidak dapat datang begitu saja dengan sendirinya. Untuk mencapai hubungan seksual yang harmonis, diperlukan suatu pembinaan yang antara lain didapat dari proses belajar.

Secara teoretis, proses belajar ini didapat dari informasi yang benar mengenai seksualitas, khususnya tentang hubungan seksual. Secara praktis, tentu didapat setelah suami istri melakukannya.

Bagaimana melakukan komunikasi yang terbuka khususnya tentang seksualitas, tentu harus dipraktikkan. Bagaimana melakukan hubungan seksual yang memuaskan kedua pihak, tentu juga harus dipraktikkan.

Dari pengalaman itu akan diketahui apakah hubungan seksual memuaskan bagi kedua belah pihak atau tidak. Kalau tidak, tentu perlu diketahui apa penyebabnya. Karena itu, jangan terkejut kalau pada malam pertama atau pada masa-masa awal perkawinan, hubungan seksual suami istri tidak harmonis.

Beberapa penelitian menyatakan bahwa banyak wanita tidak dapat mencapai kepuasan seksual pada masa-masa awal perkawinan, bahkan setelah bertahun-tahun menikah. Namun, sungguh menyedihkan kalau ini dibiarkan begitu saja. Seharusnya pasangan yang mengalami masalah begini segera berusaha mengatasinya sehingga hubungan seksualnya menjadi harmonis dan dapat dinikmati bersama.

Sebenarnya persiapan yang diperlukan, baik oleh suami maupun istri, tidak terlepas dari ketiga faktor di atas. Persiapan itu mencakup keadaan kesehatan tubuh harus baik, tidak ada hambatan psikis, termasuk dalam melakukan komunikasi seksual dan lengkapi diri dengan pengetahuan seksual yang benar, khususnya mengenai hubungan seksual yang harmonis. Setelah itu melalui pengalaman suami dan istri, diharapkan proses belajar menjadi semakin intensif.

Kalau pada malam pertama terjadi ketidakharmonisan hubungan seksual, hendaknya salah satu pihak menerima sebagai sesuatu yang wajar. Meski begitu, selanjutnya tentu saja ketidakharmonisan itu harus diatasi dengan benar.

Komunikasi yang terbuka sangat diperlukan untuk membina kehidupan seksual yang harmonis. Melalui komunikasi yang baik, suami dan istri saling mengetahui bagaimana kehidupan seksual selama ini. Dengan demikian kalau terjadi sesuatu gangguan atau ketidakharmonisan suami dan istri segera berusaha mengatasinya. (via)

Tuty Ocktaviany - Okezone

No comments: