INDRAMAYU(SINDO) – Ribuan massa Forum Masyarakat Balongan (FMB) melakukan unjuk rasa lanjutan di kawasan kilang Pertamina UP VI Balongan, kemarin.
Unjuk rasa ini merupakan aksi lanjutan setelah sebelumnya perundingan antara Pertamina dan FMB mengalami deadlock. Massa FMB mulai melakukan pemblokadean jalan keluar tangki pengangkut BBM di pintu I, II, III stasiun terminal transit utama (TTU), dan Kilang Balongan sejak pukul 07.00 WIB. Mereka melakukan orasi dan meminta kepada jajaran direksi Pertamina mengabulkan tuntutan FMB untuk melakukan penanganan abrasi sepanjang tiga kilometer.
Unjuk rasa semakin memanas ketika massa FMB terus merangsek barikade polisi yang memblokade stasiun TTU Pertamina UPMS setelah tidak adanya jajaran direksi Pertamina yang menemui pengunjuk rasa.Bentrokan akhirnya tidak terelakkan antara polisi dan massa FMB. Polisi yang berusaha mengamankan objek vital negara ini terlibat bentrokan fisik. Dalam insiden ini, beberapa orang dari massa FMB mengalami luka-luka akibat terkena pukulan benda tumpul petugas kepolisian.
Selain melakukan pemblokadean di pintu I, massa FMB juga melakukan pemblokadean jalan masuk dan keluar tangki pengangkut BBM di pintu II di Jalan Raya Cirebon-Indramayu di Desa Balongan serta pintu III di Desa Kosambi, Kec Balongan. Akibat pemblokadean di tiga pintu keluar ini, ratusan tangki pengangkut BBM terjebak di dalam lokasi stasiun pengisian dan mengakibatkan distribusi BBM ke sejumlah daerah di Jawa Barat lumpuh total selama lima jam.
Tidak hanya itu, ratusan kendaraan roda dua dan empat yang melintas di Jalur Cirebon-Indramayu terpaksa dialihkan ke jalur alternatif di Jalan Ibu Tien Soeharto untuk menghindari kerumunan massa FMB yang memblokade jalur utama Cirebon-Indramayu. ”Kami akan terus bertahan di lokasi Kilang Balongan sebelum tuntutan kami dipenuhi Pertamina,” ungkap Koordinator FMB Abdul Kholik. Petugas kepolisian gabungan dari Brimob,Dalmas,dan puluhan anggota Satreskrim Polres Indramayu mencoba menghalau barikade massa FMB di pintu II yang berlokasi di Jalan Raya Cirebon-Indramayu, tapi massa FMB menolak untuk mundur dari lokasi pintu masuk.
Bentrokan pun kembali pecah. Bahkan, Kasat Objek Vital Polres Indramayu AKP Indrato terkena pukulan salah satu pengunjuk rasa. Emosi massa mulai mereda ketika Kapolres Indramayu AKBP Djoko Purbohadijoyo menemui mereka untuk bernegosiasi. Setelah dilakukan negosiasi, massa FMB akhirnya bersedia mundur dari lokasi pemblokadean. Kapolres Indramayu AKBP Djoko Purbohadijoyo kepada SINDO mengatakan, pihaknya bertanggung jawab atas keamanan di lokasi objek vital negara.
No comments:
Post a Comment